Mitos seputar skizofrenia

Hasil gambar untuk skizofrenia
1. Skizofrenia tidak dapat disembuhkan
Skizofrenia, seperti banyak gangguan mental lainnya, bisa diobati. Meskipun hingga saat ini belum ditemukan obat untuk skizofrenia, namun terapi berupa perawatan psikososial atau rehabilitasi yang efektif membuat pasien skizofrenik bisa memiliki kehidupan yang produktif, sukses, dan mandiri. Dengan obat yang tepat dan terapi, sekitar 25% dari orang-orang dengan penyakit ini akan sembuh sepenuhnya.
Beberapa terapi psikososial yang dapat bermanfaat bagi pasien skizofrenik diantaranya adalah: terapi keluarga, pengobatan komunitas asertif, dukungan pekerjaan, remediasi kognitif, pelatihan keterampilan, terapi perilaku kognitif (CBT), intervensi modifikasi perilaku, dan intervensi psikososial untuk penggunaan zat, dan pengaturan berat badan.
2. Halusinasi adalah satu-satunya gejala skizofrenia
Skizofrenia merupakan penyakit yang memengaruhi beberapa fungsi otak, seperti kemampuan berpikir jernih, mengelola emosi, membuat keputusan, ataupun berhubungan dengan orang lain. Bahkan seringkali, ODS akan mengalami kesulitan dalam mengorganisir pikiran mereka atau membuat koneksi logis.
Tapi halusinasi bukan satu-satunya gejala skizofrenia. Gejala lain yang dapat timbul dari penyakit skizofrenia adalah delusi, alias waham, yang bisa diartikan sebagai memegang teguh keyakinan yang salah.
3. Orang dengan skizofrenia berbahaya bagi masyarakat
Banyaknya pasien skizofrenik yang diasingkan atau bahkan dipasung adalah karena adanya anggapan bahwa skizofrenia itu berbahaya. Padahal, sebuah studi menunjukkan bahwa pasien skizofrenik yang mendapatkan pengobatan medis memadai tidak akan berbahaya, kecuali jika pasien dibatasi akses kesehatannya atau justru ditelantarkan.
4. Skizofrenia sama dengan kepribadian ganda
Tidak benar. Skizofrenia sama sekali berbeda dengan kepribadian ganda, alias gangguan disosiatif. Yang terjadi,pasien skizofrenik seringkali memiliki ide-ide palsu yang tidak berhubungan dengan realita; penderitanya sulit membedakan dunia nyata dengan dunia khayalan.
Sementara itu, orang dengan kepribadian ganda memiliki dua atau lebih kepribadian yang berbeda, dan masing-masingnya bisa secara bergantian mengambil alih kesadaran individu “tuan rumah”.
5. Skizofrenia disebabkan oleh kekerasan orangtua pada anak
Skizofrenia adalah penyakit mental yang disebabkan oleh beragam faktor: genetik, trauma, dan/atau penyalahgunaan narkoba. Kesalahan yang Anda buat sebagai orang tua tidak akan menyebabkan anak Anda mengalami skizofrenia.
6. Skizofrenia adalah penyakit genetik
Meskipun genetik memiliki peran dalam menentukan faktor risiko seseorang mengidap penyakit skizofrenia. Tapi jika hanya salah satu orang tua Anda yang memiliki penyakit mental ini, tidak berarti Anda akan ditakdirkan untuk mendapatkannya.
Dan jikapun salah satu orangtua Anda memiliki skizofrenia, risiko Anda mendapatkan kondisi ini hanya sekitar 10%. Risiko akan semakin meningkat jika ada semakin banyak anggota keluarga Anda yang memiliki skizofrenia.
7. Skizofrenia membuat Anda tidak bisa melakukan apapun
Ada begitu banyak anggapan yang meremehkan penyakit skizofrenia, diantaranya: pasien skizofrenik pasti tidak cerdas, tidak akan mendapatkan pekerjaan, dan seterusnya. Padahal, pendapat ini jelas salah.
Meskipun pasien mengalami kesulitan berpikir, bukan berarti ia tidak cerdas. Atau, meskipun skizofrenia bisa menyulitkan Anda dalam mencari pekerjaan dan bekerja, bukan berarti ODS tidak akan bekerja. Dengan pengobatan yang tepat, banyak orang skizofrenik yang dapat menemukan pekerjaan sesuai dengan kemampuan dan keterampilan mereka.
Penyakit skizofrenia tidak akan sembuh dengan sendirinya; Oleh karena itu, Anda perlu melakukan pemeriksaan segera jika menemukan gejala skizofrenia guna mendapatkan pengobatan yang tepat. Atau, jika Anda tahu seseorang yang mengalami gejala skizofrenia, Anda perlu memotivasi orang tersebut untuk mendapatkan pengobatan yang tepat sesegera mungkin.

sumber: hellosehat.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Self Injury

10 Jenis Sindrom dalam Psikologi yang Umum

Eccedentesiast